Selamat Datang Di Blog Kiasan Manusia
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kiasan Manusia,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Ayat-ayat al-Qur'an sebagai dasar larangan terhadap korupsi



Al-Maidah 42

42. mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram[418]. jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka Maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara mereka, Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.
[418] Seperti uang sogokan dan sebagainya.
Penjelasan :
"Banyak memakan yang haram" bisa diartikan dengan uang suap dan lain sebagainya, suap dapat diidentikkan dengan uang terima kasih dan melakukan praktek pungutan liar. Hal ini sering kita dengar dan temukan dalam pemerintahan kita, baik itu dari pemerintah pusat sampai bawahannya.


Al-Anfal 27


27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
Penjelasan :
Ketika ayat diatas dikaitkan dengan korupsi, orang yang berkhianat mengambil harta yang bukan miliknya atau menyelewengkan harta demi kepentingan pribadi atau golongan padahal jelaslah ia mengetahui bisa diartikan sebagai korupsi.
Dari ayat tersebut Allah hanya menyeru kepada seluruh orang yang beriman untuk tidak melakukan tindakan khianat dalam keimanan ataupun dalam tatanan social, lantas bukan berarti orang yang tidak beriman tidak mengapa melakukan hal tersebut. Pada dasarnya semua orang tidak diperbolehkan melakukan perbuatan tercela dan khianat termasuk salah satunya, yang menjadi sorotan khusus dalam ayat tersebut orang yang beriman itu orang yang takut kepada Allah, maka dia juga akan takut ketika melakukan khianat, karena ketika sudah melakukan khianat walau skala kecil berarti juga mengkhianati Allah.
Fenomena yang biasa terjadi yakni ketika seseorang sudah memiliki jabatan, maka dia akan bertindak seenaknya dan mementingkan dirinya sendiri itu bisa jadi. Mereka pun bisa saja dengan mudah membuat skenario untuk menyelewengkan kekuasaan (dana).

Al Baqoroh 188
188. dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.
Penjelasannya :
Imam Al-Maraghi di dalam tafsirnya (Juz II: 81-82) menjelaskan bahwa lafaz al-aklu dalam ayat ini berarti mengambil atau menguasai segala sesuatu yang termasuk kebutuhan pokok dan menyangkut biaya. Sedangkan al-bathil bermakna mengambil sesuatu dengan cara tanpa imbalan sesuatu yang hakiki.
Al Quran menyebutkan hal demikian ini lantaran tidak lain pasti akan terjadinya hal tersebut dan menyebar lebih banyak dan menjadikan mengakar budaya. Padahal demikian tersebut disadari kalau merupakan jalan kebatilan, tapi yang namanya manusia itu memiliki fitrah untuk menyukai harta, bagi yang tidak memiliki keimanan pasti akan meraihnya walaupun dengan jalan yang buruk sekalipun.

Al Maidah 87

87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Penjelasannya :
Dalam kehidupan di masyarakat, praktek korupsi juga termasuk menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan apa yang diharapkan. Ini berkebalikan dengan perintah Allah yang justru diharamkan tapi oleh mereka hal itu menjadi halal. Maka ketika perbuatan awalnya sudah haram, hasilnya pun akan mengikutinya menjadi haram.

Ali Imron 161
161. tidak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, Maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.
Penjelasannya :
Kini yang menjalankan korupsi tidak hanya orang yang berada di bagian atas atau kepala, namun terjadi juga dibawah yang itu berkongsi untuk melakukan korupsi dengan menyembunyikan dari atasan.
Ketika seseorang berkhianat menyelewengkan amanat yang diberikan kepadanya, ketika pada hari kiamat nanti hal tersebut akan mendatanginya.
Enter your email address to get update from Kiasan Manusia.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2016. ilmu itu luas - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger